Bisnis.com, JAKARTA — Langkah tertatih saham emiten raksasa PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) masih berlanjut. Terus merunduk sejak awal tahun, harga saham emiten konsumer tersebut kembali amblas ke level Rp6.000 per penutupan perdagangan, Jumat (30/4/2021).
Nominal tersebut merupakan rekor terendah harga penutupan saham UNVR sejak awal tahun. Jika dirunut mundur, sepanjang tahun berjalan alias year-to-date (ytd), saham UNVR masih berada di zona merah karena telah mengalami pelemahan 19,73 persen dari posisi awal Rp7.475.
Penurunan yang terjadi dalam 24 jam terakhir turut dipicu rilis laporan keuangan pada Kamis (29/4). Dalam pembukuannya, Unilever Indonesia melaporkan bahwa perolehan laba mereka per akhir kuartal I/2021, berada di kisaran Rp1,69 triliun setelah susut 8,83 persen secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai Rp1,86 triliun.
Merosotnya penjualan bersih menjadi pemantik utama rapor tersebut. Hingga 31 Maret 2021, sepanjang tahun berjalan, UNVR baru mengumpulkan pendapatan Rp10,28 triliun alias merosot 7,8 persen secara yoy dari posisi Rp11,15 triliun.
Presiden Direktur UNVR Ira Noviarti menyebut menurunnya pendapatan salah satunya disebabkan oleh masih bermunculannya kasus positif Covid-19 yang membuat pemerintah belum mencabut kebijakan pembatasan sosial.
Situasi saat ini disebutnya memang lebih baik dari kuartal kedua hingga kuartal keempat pada tahun lalu. Namun, jika dilihat secara tahunan alias dibandingkan dengan kuartal I/2020, kinerja perseroan dinilai bisa dimaklumi lantaran dampak pandemi baru terasa pada bulan ketiga tahun lalu.
Kinerja Masih Lesu, Nasib Unilever (UNVR) Maju Mundur - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment