Rechercher dans ce blog

Wednesday, April 28, 2021

Khawatir Disekat dan Tak Punya Biaya, Warga Mundu Cirebon Nekat Mudik Lewat Laut - iNews

CIREBON, iNews.id - Sejumlah warga asal Kecamatan Mundu, terpaksa menempuh perjalanan laut selama dua hari dua malam dari Jakarta ke Kabupaten Cirebon. Mereka yang berprofesi sebagai nelayan ini pulang kampung lewat jalur laut lantaran khawatir disekat jika mudik melalui jalur darat.

Tak hanya itu, mereka juga tak memiliki biaya jika harus menggunakan bus umum atau travel. Sebab menggunakan sarana transportasi umum itu, ongkosnya mahal. Sehingga pilihannya mengarungi laut yang dirasa lebih aman dari penyekatan dan biaya murah.

Perjalanan yang ditempuh nelayan tersebut tidaklah mudah. Ganasnya cuaca buruk dan berbagai kendala lainnya, harus mereka hadapi ketika melintasi laut utara Jawa.

Kepada MNC Portal Indonesia, salah satu nelayan asal Kecamatan Mundu bernama Hasan Basri menceritakan, perjalanan mudik lewat jalur laut ini sangat berisiko bila dilakukan oleh warga biasa. Sebab, dia dan nelayan lainnya hanya menggunakan perahu tradisional dari perairan Jakarta menuju perairan Kabupaten Cirebon.

Perahu tradisional ini, kata dia, memiliki panjang sekitar 7 meter dengan lebar 2 meter. Menurutnya, kapal tersebut hanya bisa ditumpangi tiga atau lima orang saja. Perjalanan laut tersebut dilakukan para nelayan pada Sabtu, 24 Arpil 2021.

"Kita sampai di Cirebon, Sabtu malam kemarin perjalanan dari Jakarta. Sampai di Indramayu itu ada badai dan hujan. Jadi kita berhenti dulu. Ini kita memang nelayan semua yang pulang. Tidak ada warga biasa. Kalau mereka naik kapal ini dan mudik lewat laut, itu nekat namanya," ujar Hasan kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (28/4/2021) sore.

Menurut Hasan, nelayan asal Kecamatan Mundu selalu mencari rajungan di sekitar perairan Jakarta. Paling dekat, kata dia, berada di area perairan Pelabuhan Cirebon. Bila sedang musimnya, dalam kurun waktu 20 hari mereka bisa menangkap rajungan mulai dari 80 kilogram sampai 1,5 kuintal.

Kalau hasil tangkapan rajungan sedikit, lanjutnya, para nelayan akan memilih kembali ke Cirebon. Untuk pulang, biasanya Hasan dan nelayan lain akan menggunakan bus dan melewati jalur darat. Akan tetapi, karena tak punya biaya serta adanya larangan mudik, mereka akhirnya pulang menggunakan perahu.

"Sebenarnya pulang pergi lewat laut udah biasa. Kita kan nelayan. Cuman karena viral ada berita warga mudik lewat laut saja jadi ramai. Saya 20 hari di Jakarta. Sampai dapatnya 5 hingga 10 kg. Uang cuman dapat Rp1 juta," ujar Hasan.

"Kalau pakai bus itu hari biasa tiketnya murah. Kalau sekarang mahal. Pulangnya pakai bus Rp60.000. Soalnya sekarang kan larangan mudik jadi lewat jalan tikus Rp300.000 per orang. Itu mahal," tambah Hasan.

Masih kata Hasan, saat ini masih ada 20 kapal nelayan asal Mundu yang berada di Jakarta. Dia mengaku, sejumlah petugas dari kepolisian sempat melakukan patroli di perairan Mundu, setelah kabar para nelayan melakukan mudik mencuat.

Dia memastikan, tidak ada satu orang pun warga biasa yang ikut dalam perjalanan tersebut. Dia mengaku, pulang dari Jakarta ke Cirebon dengan mengarungi laut utara Jawa hanya dilakukan oleh para nelayan saja.

"Masih ada 20 perahu di sana. Nanti saya takut gak bisa ke laut karena di sekat. Rencananya habis Lebaran ke Jakarta lagi cari rajungan," ucap Hasan.

Editor : Asep Supiandi

Let's block ads! (Why?)


Khawatir Disekat dan Tak Punya Biaya, Warga Mundu Cirebon Nekat Mudik Lewat Laut - iNews
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...