Rechercher dans ce blog

Friday, April 23, 2021

Investor Masih Khawatir Soal Pajak, Wall Street Dibuka Mixed Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada perdagangan Jumat (23/4/2021), mengindikasikan tekanan akibat kekhawatiran kebijakan pajak yang baru masih memperberat selera investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 6,6 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 20 menit kemudian memburuk menjadi 31,6 poin (-0,09%) ke 33.784,26. S&P 500 naik 13,3 poin (+0,32%) ke 4.148,3 tetapi Nasdaq menguat 85,5 poin (+0,62%) ke 13.903,88.

Pembalikan arah itu terjadi setelah koreksi pada Kamis yang dipicu berita bahwa Presiden Joe Biden bakal menaikkan pajak penghasilan (Pph) dari keuntungan transaksi saham bagi para pemodal besar. Nilainya, menurut pemberitaan Bloomberg, mencapai 43,4%.


Sementara itu, Reuters dan New York Times melaporkan bahwa besaran pajak tersebut bakal mencapai 39,6%, atau naik dari posisi sekarang sebesar 20%, bagi perorangan yang mendapatkan cuan mencapai US$ 1 juta ke atas.

"Kami berharap Kongres akan meloloskan versi kenaikan pajak yang sudah direm... kami harapkan Kongres akan berujung pada kenaikan yang lebih terukur, kemungkinan sekitar 28%," tulis Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dalam laporan riset, yang dikutip CNBC International.

Dow kemarin drop lebih dari 300 poin, setelah sempat kehilangan 420 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak berakhir dengan koreksi sebesar 0,9%. Sepanjang pekan berjalan, ketiga indeks tersebut melemah masing-masing sebesar 1,1%, 1,2% dan 1,6%.

Sebelum muncul berita tersebut, ketiga indeks bursa di Wall Street menguat berkat positifnya rilis kinerja keuangan emiten dan data ekonomi. Perusahaan media sosial Snap melaporkan perolehan laba bersih pada kuartal I-2021. Saham perseroan pun melambung 9%.

Namun demikian, Intel merilis target laba bersih kuartal II-2021 yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Akibatnya, saham Intel pun anjlok 5% di sesi pembukaan. Sementara itu, American Express drop 4% setelah pendapatan kuartal I-2021 lebih buruk dari ekspektasi.

Secara umum, kinerja emiten di Wall Street per 3 bulan pertama tahun ini masih lebih baik dari ekspektasi pasar. Namun, pelaku pasar telah mengambil posisi beli di awal tahun dengan memburu saham mereka sehingga penambahan laba bersih tersebut sudah ter-priced in.

Pemodal hari ini juga menyambut positif data Departemen Tenaga Kerja yang pada Kamis merilis data klaim tunjangan baru sebanyak 547.000 unit, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengestimasikan angka 603.000.

Bitcoin anjlok di tengah kekhawatiran pajak Biden, sehingga mata uang kripto tersebut drop hingga 8%, menurut data CoinMetrics. Mata uang kripto lain seperti Ethereum juga terpukul. Sejauh ini koreksi yang ada belum memiliki efek buruk ke bursa saham global.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

Let's block ads! (Why?)


Investor Masih Khawatir Soal Pajak, Wall Street Dibuka Mixed Market - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...