Rechercher dans ce blog

Sunday, April 18, 2021

Biarpun Ada yang Gugur, Peluang Pasar Smartphone Masih Subur - Insight Kontan

ILUSTRASI. Kalau tak berbenah, Nokia dan Huawei berpotensi menyusul LG pamit paling tidak dari pasar Indonesia.

Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai 31 Juli 2021 LG Electronics Inc. tidak lagi berbisnis smartphone atawa telepon pintar. Langkah tersebut sebenarnya kontradiktif dengan tren pasar smartphone yang masih mendaki di tengah pandemi Covid-19 tahun lalu. Asalkan bisa menjawab kebutuhan pasar, peluang pertumbuhan juga masih terbuka lebar pada tahun ini.

Melalui situs resmi perusahaan pada awal bulan ini, LG mengumumkan penutupan bisnis seluler yang telah disetujui oleh dewan direksi pada 5 April 2021. Mereka mengakui persaingan sektor ponsel sangat kompetitif.

Pasca mundur dari bisnis telepong genggam, LG yakin bisa lebih memfoksukan sumber daya di area pertumbuhan lain. "Seperti komponen kendaraan listrik, connected devices, smart homes, robotika, kecerdasan buatan (artificial intelligence), solusi bisnis serta platform dan jasa," dikutip dengan penyesuaian dari pernyataan resmi LG Electronics Inc.

LG tak serta-merta meninggalkan bisnis seluler. Namun bukan dalam bentuk gawai, ke depan mereka masih akan mengembangkan teknologi terkait mobilitas seperti 6G. Mereka juga mempertahankan teknologi inti bisnis seluler yang dikembangkan selama dua dekade dalam produk lain di masa mendatang.

Baca Juga: Kapal Sitaan Kasus Asabri Tetap Beroperasi, Kejagung: Demi Pasokan PLN Muara Karang

Asal tahu LG merilis smartphone dengan sistem operasi Android pertama kali pada November 2009 lewat produk LG GW620. Artinya, mereka hanya mampu bertahan 12 tahun di industri telepon genggam.

Segala upaya LG membesarkan bisnis smartphone sebelumnya ternyata tidak cukup kuat merebut perhatian pasar. Meskipun masih masuk dalam 10 besar vendor ponsel global, LG hanya mampu merengkuh pangsa pasar masing-masing 2% untuk periode tahun 2020 dan 2019 menurut lembaga riset Counterpoint Research. Total pengapalan smartphone di seluruh dunia sebanyak 1,33 miliar tahun lalu dan 1,48 miliar tahun 2019.

Masalahnya tak hanya penguasaan pasar yang stagnan dalam persentase kecil, pertumbuhan volume pengapalan LG juga konsisten menyusut paling tidak dalam dua tahun terakhir. Volume pengapalan telepon genggam LG tahun 2019 turun 30% year on year (yoy) menjadi 28,4 juta unit sedangkan tahun lalu berkurang 13% yoy menjadi 24,7 juta unit.

Kalau dibandingkan dengan Realme yang memiliki pangsa pasar kurang lebih sama dengan LG, volume pengapalannya masih tumbuh dalam dua tahun belakangan. Pengapalan Realme bahkan naik hingga 417% yoy menjadi 25,7 juta pada tahun 2019. Tren pertumbuhan Realme berlanjut pada tahun lalu dengan kenaikan volume pengapalan 65% yoy menjadi 42,4 juta unit.

Let's block ads! (Why?)


Biarpun Ada yang Gugur, Peluang Pasar Smartphone Masih Subur - Insight Kontan
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...